Waktu kecil ketika di ajak ke acara gendang-gendang sama orang tua, saya selalu merasa aneh dan bosan. Saya heran kenapa mereka pada suka landek dan bernyanyi dengan musik khas daerah. Waktu smp, saya pernah landek(menari) untuk acara kerja rani di jambi dan ikut karna disuruh orang tua. Waktu kuliah ini, saya landek lagi setelah hampir beberapa tahun tak pernah landek. Waktu bulang bilang kalau saya harus ikut jadi nande aron rasanya sedikit segan buat nolak. gimana enggak segan kalo yang nyuruh adalah bulang. Awalnya sempat protes sama bi tengah karna waktunya tinggal seminggu lagi dan saya harus mempersiapkan semuanya dalam seminggu. Untung aja semua keperluan saya dipersiapkan oleh bi tengah jadi saya tinggal terima siap. Kita latihan landek sehari sebelum nampil. Tangan dan badan pun kaku. Pas hari minggu pagi sebelum acara di mulai kita pasang tudung dulu di bayang. Hal yang paling menyiksa adalah ketika mau masuk mobil badan harus nyungsep karna takut tudungnya rusak. Sebelum acara di mulai sempat jantungan karna ini yang pertama. Tadaa..acara pun di mulai. berjejerlah ibu-ibu, bapak-bapak dan anak remaja membawa 'hasil panen' dan kita ikut di belakang sambil landek dan naik pangung. Jleb..tiba-tiba aja lagunya berubah dari kemarin pas kita latihan. Otomatis kita semua pada liat-liatan bingung harus gimana. Untung aja pasangan landek saya pintar landek dan dari semuanya dia yang paling sering landek jadi kita ikutin dia. Teman-teman pada serius landeknya tidak ada yang malu-malu malahan mereka pada semangat dan senang. Saya baru sadar kenapa banyak orang yang suka dengan perkolong-kolong. Ternyata landek itu menyenangkan juga ya.
Rabu, 28 Mei 2014
Selasa, 20 Mei 2014
Langganan:
Postingan (Atom)